Rabu, 01 April 2015

PELATIHAN & PENGEMBANGAN



 PELATIHAN & PENGEMBANGAN



ü  Gomes (2003:197), pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya
ü  Pelatihan adalah suatu proses yang sistematik untuk mengubah tingkah laku dan/atau sikap tenaga kerja, dengan tujuan meningkatkan pencapaian tujuan organisasi (memberikan kesempatan kepada tenaga kerja untuk memiliki pengetahuan/keterampilan/sikap yang diperlukan untuk menunjang pekerjaannya).
ü  Pheter Sheal (2003 :29) bahwa ada 4 alasan utama mengapa program pelatihan dan pengembangan staff menjadi semakin penting:
1. Perubahan-perubahan yang cepat dalam teknologi serta tugas-tugas yang diakukan oleh orang-orang
2.  Kurangnya ketrampilan-keterampilan langsung dan keterampilan jangka panjang
3.  Perubahan-perubahan dalam harapan-harapan dan komposisi angkatan kerja
4.  Kompetensi dan tekanan-tekanan pasar demi peningkatan-peningkatan dalam kualitas produk-produk maupun jasa-jasa.

  • Manfaat dari program pelatihan dan pengembangan pegawai dapat dilihat dari dua sisi yaitu :

1.      Dari sisi individu pegawai yang memberi manfaat sebagai berikut :
·         Menambah pengetahuan terutama penemuan terakhir dalam bidang ilmu pengetahuan yang bersangkutan, misalnya prinsip-prinsip dan filsafat manajemen yang terbaik dan terakhir.
·         Menambah dan memperbaiki keahlian dalam bidang tertentu sekaligus memperbaiki cara-cara pelaksanaan yang lama.
·         Merubah sikap.
·         Memperbaiki atau menambah imbalan/balas jasa yang diperoleh dari organisasi tempat bekerja

2.      Sedangkan dari sisi organisasi, pengembangan pegawai dapat memberi manfaat sebagai berikut :
·         Menaikkan produktivitas pegawai.
·         Menurunkan biaya.
·         Mengurangi turnover pegawai

  • Metode pelatihan yang terkait dengan seleksi:
  • Metode Presentasi
            Metode dimana para peserta merupakan penerima pasif dari informasi.
            Metode ini terdiri dari
    • instruktur mengarahkan instruksi di ruang kelas, dan
    • teknik-teknik audiovisual seperti overhead, slide, dan video. Keunggulan metode ini adalah perusahaan dapat menghemat biaya perjalanan, sedangkan kelemahannya adalah potensi bagi kurangnya interaksi antara pelatih dan audien.
  • Metode hands on, yaitu metode yang secara efektif melibatkan peserta dalam pembelajaran.
  • On the Job Training (OJT) mengacu pada karyawan baru atau yang belum berpengalaman belajar melalui pengamatan pada teman sejawat atau para manajer yang sedang melakukan pekerjaan dan berusaha untuk meniru perilaku mereka. Keunggulan metode ini adalah memungkinkan peserta untuk belajar pada apa yang mereka hadapi dan menerima umpan balik tentang kinerja pembelajaran. Kelemahannya adalah peserta harus mempunyai kemauan belajar dan menikmati pembelajaran, oleh karenanya peserta harus termotivasi untuk belajar.

Untuk mewujudkan perbaikan dan peningkatan pengetahuan,ketrampilan/keahlian dan sikap pekerja harus dipilih model pelatihan yang akan dilaksanakan,untuk itu perlu ditempuh langkah langkah atau fase fase sebagai berikut.
a.      Fase perencanaan
Fase ini dimulai dengan menentukan tujian pelatihan,yang sangat penting atrinya dalam menyusun kurikulumnya,yang berisi tentang “apa yang perlu dipelajari oleh para pekerja”,yang tidak boleh dilepas kaitanya dengan perilaku dalam melaksanakan pekerjaan.
b.      Fase mendesain pelatihan
Oleh karena itu proses belajar merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungan,maka pada langkah/fase kedua diperlukan kegiatan mendesain lingkngan pelatihan. Langkah berikutnya adalah mempertimbangkan ruang dimana metode memudahkan pembelajaran dan transfer pelatihan, biaya-biaya terkait dengan pengembangan dan kegunaan metode dan efektivitasnya.
c.       Fase evaluasi kegiatan pelatihan
Fase evaluasi dimaksudkan adalah kegiatan menilai kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan,fase ini bukanlah evaluasi prestpeserta pelatihan.


ü  Soekidjo Notoatmodjo (1991: 53), pelaksanaan program pelatihan dapat dikatakan berhasil apabila dalam diri peserta pelatihan tersebut terjadi suatu proses transformasi dalam :
      Peningkatan kemampuan dalam melaksanakan tugas
      Perubahan perilaku yang tercermin pada sikap, disiplin dan etos kerja.
Untuk mengetahui terjadi tidaknya perubahan tersebut dilakukan penilaian atau evaluasi atas pelaksanaan Pelatihan tersebut.
ü  Evaluasi program training haruslah menjelaskan hasil-hasil dari suatu program membantu dalam mengevaluasi efektivitas program tersebut. Hasil haruslah berhubungan dengan tujuan-tujuan program, yang membantu peserta memahami maksud dari program tersebut. Hasil pelatihan adalah suatu cara untuk mengevaluasi efektivitas dari suatu program pelatihan didasarkan pada keluaran kognitif, berdasarkan keterampilan, afektif, dan hasil-hasil. 

Sumber :
  1. Soeprihanto, John.2009. Penilaian dan Pengembangan Karyawan. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE
  2. http://bengkulu.kemenag.go.id/file/file/ArtikelKaryaIlmiah/atpe1357702318.pdf
  3. http://www.pelatihan-sdm.net/pelatihan-dan-pengembangan-sdm/
  4. http://rinintaanggita.blogspot.com/2013/10/pelatihan-dan-pengembangan-tugas-sdm.html
  5. http://fahrurdisini.blogspot.com/2012/11/makalah-pelatihan-dan-pengembangan.html
  6. http://agoes-farianto.blogspot.com/2012/03/pelatihan-dan-pengembangan-sdm.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar