SELEKSI
Seleksi adalah
proses memilih seseorang yang cocok untuk menempati suatu jabatan atau posisi
tertentu.
Kualifikasi dasar seleksi
Beberapa kualifikasi yang
menjadi dasar bagi pelaksanaan seleksi
diberbagai perusahaan menurut Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya
Manusia, 2001 adalah sebagai berikut:
1.
Keahlian. Keahlian digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: Teknikal
Skill (keahlian yang dimiliki oleh pegawai), Human Skill (keahlian yang
dimiliki sub pimpinan), Konseptual Skill (keahlian yang dimiliki oleh pucuk
pimpinan).
2.
Pengalaman.
3.
Kesehatan Fisik.
4.
Pendidikkan. Pendidikan merupakan suatu indikator yang mencerminkan
kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan.
5.
Umur. Umur harus mendapat perhatian karena akan mempengaruhi
kondisi fisik, mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang.
6.
Kerja Sama. Kerja sama harus diperhatikan dalam proses seleksi, karena
kesediaan kerja sama, baik vertical maupun horizontal merupakan kunci
keberhasilan perusahaan, asalkan kerja sama itu sifatnya positif serta
berasaskan kemampuan.
7.
Kejujuran. Kejujuran merupakan kualifikasi seleksi yang sangat penting
karena kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada seseorang.
8.
Inisiatif dan Kreatif. Hal ini merupakan kualifikasi
seleksi yang penting karena inisiatif dan kreativitas dapat membuat seseorang
mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya.
9.
Kedisiplinan. Kedisiplinan perlu diperhatikan dalam proses seleksi karena
untuk menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus disiplin, baik pada
dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan.
Tujuan Seleksi
Tujuan
diadakannya seleksi karyawan yaitu untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling
tepat untuk memangku jabatan tertentu, hal ini diartikan bahwa tenaga kerja
tersebut dapat memberikan prestasinya pada perusahaan.
Metode
Seleksi
Ø Metode
Non-Ilmiah
Seleksi tidak
didasarkan pada kriteria, standar atau spesifikasi kebutuhan nyata jabatan,
tetapi hanya berdasarkan perkiraan dan pengalaman saja.
Ø Metode Ilmiah
Seleksi yang didasarkan
pada spesifikasi jabatan dan kebutuhan nyata jabatan atau pekerjaan, serta berpedoman pada kriteria dan
standar-standar tertentu.
Seleksi idealnya dilakukan dengan :
a.
Metode kerja yang jelas dan sistematis
b.
Berorientasi pada prestasi kerja
c.
Berorientasi pada kebutuhan nyata karyawan
d.
Berdasarkan pada job analysis
e.
Berpedoman pada undang-undang ketenagakerjaan.
Instrumen Proses Seleksi
1. Surat-surat rekomendasi
2. Format lamaran
3. Tes Kemampuan
4. Tes Kepribadian
5. Tes Psikologi
6. Wawancara
7. Assesment Center
8. Drug Test
Kendala Seleksi
1.
Pewawancara terkadang mengabaikan motivasi dan kesesuaian
dengan kebutuhan perusahaan.
2.
Keharusan mengisi jabatan dengan segera sangat mempengaruhi
keputusan, akibatnya sering dijumpai penurunan standar.
3.
Kesalahan pewawancara dalam menginterpretasikan informasi
yang diperoleh dari pelamar.
4.
Pewawancara tidak menyiapkan butir-butir pertanyaan yang akan
diajukan sebelum seleksi dilaksanakan, dan tidak cermat melakukan dalam
melakukan wawancara sehingga tidak membuat catatan yang cukup.
5.
Terlalu cepatnya pewawancara dalam mengambil keputusan
mengenai pelamar.
•
Davis, Keith. Human Resources and Personal Management. New
York : Mc Graw Hill, 1990.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar