Kamis, 26 Maret 2015


 SELEKSI


Seleksi adalah proses memilih seseorang yang cocok untuk menempati suatu jabatan atau posisi tertentu.

Kualifikasi dasar seleksi
Beberapa kualifikasi yang menjadi dasar bagi  pelaksanaan seleksi diberbagai perusahaan menurut Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 2001 adalah sebagai berikut:
1.      Keahlian. Keahlian digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: Teknikal Skill  (keahlian yang dimiliki oleh pegawai), Human Skill (keahlian yang dimiliki sub pimpinan), Konseptual Skill (keahlian yang dimiliki oleh pucuk pimpinan).
2.      Pengalaman.
3.      Kesehatan Fisik.
4.      Pendidikkan. Pendidikan merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan.
5.      Umur. Umur harus mendapat perhatian karena akan mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang.
6.      Kerja Sama. Kerja sama harus diperhatikan dalam proses seleksi, karena kesediaan kerja sama, baik vertical maupun horizontal merupakan kunci keberhasilan perusahaan, asalkan kerja sama itu sifatnya positif serta berasaskan kemampuan.
7.      Kejujuran. Kejujuran merupakan kualifikasi seleksi yang sangat penting karena kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada seseorang.
8.      Inisiatif dan Kreatif. Hal ini merupakan kualifikasi seleksi yang penting karena inisiatif dan kreativitas dapat membuat seseorang mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya.
9.      Kedisiplinan. Kedisiplinan perlu diperhatikan dalam proses seleksi karena untuk menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus disiplin, baik pada dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan.

Tujuan Seleksi
Tujuan diadakannya seleksi karyawan yaitu untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk memangku jabatan tertentu, hal ini diartikan bahwa tenaga kerja tersebut dapat memberikan prestasinya pada perusahaan.

Metode Seleksi
Ø  Metode Non-Ilmiah
            Seleksi tidak didasarkan pada kriteria, standar atau spesifikasi kebutuhan nyata jabatan, tetapi hanya berdasarkan perkiraan dan pengalaman saja.

Ø  Metode Ilmiah
            Seleksi yang didasarkan pada spesifikasi jabatan dan kebutuhan nyata jabatan atau pekerjaan, serta berpedoman pada kriteria dan standar-standar tertentu.
Seleksi idealnya dilakukan dengan :
a.      Metode kerja yang jelas dan sistematis
b.      Berorientasi pada prestasi kerja
c.       Berorientasi pada kebutuhan nyata karyawan
d.      Berdasarkan pada job analysis
e.      Berpedoman pada undang-undang ketenagakerjaan.

Instrumen Proses Seleksi
1.      Surat-surat rekomendasi
2.      Format lamaran
3.      Tes Kemampuan
4.      Tes Kepribadian
5.      Tes Psikologi
6.      Wawancara
7.      Assesment Center
8.      Drug Test

Kendala Seleksi
1.      Pewawancara terkadang mengabaikan motivasi dan kesesuaian dengan kebutuhan perusahaan.
2.      Keharusan mengisi jabatan dengan segera sangat mempengaruhi keputusan, akibatnya sering dijumpai penurunan standar.
3.      Kesalahan pewawancara dalam menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari pelamar.
4.      Pewawancara tidak menyiapkan butir-butir pertanyaan yang akan diajukan sebelum seleksi dilaksanakan, dan tidak cermat melakukan dalam melakukan wawancara sehingga tidak membuat catatan yang cukup.
5.      Terlalu cepatnya pewawancara dalam mengambil keputusan mengenai pelamar.

      Davis, Keith. Human Resources and Personal Management. New York : Mc Graw Hill, 1990.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar