Kepuasan berkaitan dengan perasaan seseorang, atau apa yang sedang dirasakan seseorang pada saat tertentu, berkaitan dengan pencapaian yang telah dilakukannya. Jika seseorang melakukan pekerjaan, kemudian dirinya merasa puas dengan apa yang dilakukannya dan apa yang didapatkannya, maka dengan
sendirinya kepuasan yang dialaminya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerjanya.
Interaksi pegawai dengan perusahaan dipengaruhi oleh bagaimana tingkat kepuasan kerja yang terjadi. Kepuasan kerja menyangkut kepuasan pegawai (hal yang berkaitan dengan mental pegawai), merupakan salah satu variabel yang paling banyak digunakan dalam perilaku organisasi (Scmidt, 2014). Kepuasan kerja menyangkut perasaan yang berlangsung pada diri setiap pegawai. Perasaan itu begitu dinamis, merupakan akumulasi dari sekian banyak rasa, dengan kata lain perasaan merupakan aktivitas yang kompleks dan rumit.
Dua jenis kepuasan kerja berdasarkan tingkat perasaan pegawai
mengenai pekerjaannya. Pertama, dan paling banyak
dipelajari, yaitu kepuasan kerja yang bersifat umum. Hal ini
mengacu pada perasaan semua
pegawai mengenai pekerjaannya. Sebagai contoh, dengan adanya ungkapan
"secara keseluruhan, saya mencintai pekerjaan saya”; Kedua, kepuasan dari
segi
kerja
yang mengacu pada perasaan tentang aspek pekerjaan tertentu, seperti
gaji,
tunjangan, dan kualitas
hubungan dengan rekan kerja. Sebagai contoh adanya
ungkapan, "Secara keseluruhan, saya mencintai
pekerjaan saya, tapi saya mengalami
kesulitan untuk mengelola jadwal” (Mueller
dan Kim, 2008).
Kepuasan kerja pegawai dalam menjalankan tugasnya erat kaitannya dengan kondisi
lingkungan kerja. Adapun pemahaman mengenai lingkungan kerja ialah
segala sesuatu yang ada di
sekitar pegawai dan dapat
mempengaruhinya dalam menjalankan tugas. Pertama, lingkungan kerja yang langsung berhubungan dengan pegawai seperti pusat kerja, kursi, meja, dan sebagainya;
Di satu sisi ada pegawai yang mencapai tingkat kepuasan kerja, di
sisi lainnya ada
juga yang mencapai ketidakpuasan kerja. Antara kepuasan dan ketidakpuasan kerja
dipengaruh banyak faktor, mulai
dari internal pegawai, internal manajemen perusahaan, dan interaksi pegawai
dengan manajemen perusahaan.
Faktor
kepuasan kerja telah menjadi perhatian penting kalangan akademisi
dan
peneliti bidang manajemen sumberdaya manusia di berbagai Negara. Untuk
menjelaskan perkembangan kepuasan kerja, para peneliti
telah mengambil
pendekatan dengan menggolongkannya menjadi:
Karakteristik
pekerjaan; Karakteristik organisasi; dan karakteristik pekerja, sebagaimana dijelaskan oleh Jex
(2002).
Daftar Pustaka.
Daftar Pustaka.
- hasthojn.blogspot.com/2012/12/kepuasan-kerja.html
- http://artikelsdm.blogspot.com/2009/07/pengertian-kepuasan-kerja-karyawan.html
- http://adistri05.blogspot.com/2013/11/kepuasan-kerjastres-dan-disiplin.html
- https://muhamadnurdinyusuf.wordpress.com/download/jurnal-manajemen-sumber-daya-manusia/
- http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/03/pengaruh-program-pengembangan-karir-dan.html
- https://ab3duh.wordpress.com/2015/04/04/jurnal-manajemen-sumber-daya-manusia/
- https://vianisilv.wordpress.com/2014/03/17/manajemen-sumber-daya-manusia-lanjutan-kepuasan-kerja/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar